Ada 4 modus pembobolan rekening nasabah yang sebaiknya diwaspadai.
Pelaku menggunakan skimmer, menempel stiker hotline palsu, menjepit kartu ATM hingga menjual data.
4 Modus pembobolan rekening itu disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (23/1/2010).
Modus pertama:
Pelaku melakukan cara untuk mengetahui data kartu ATM dan kartu kredit dengan menggunakan skimmer. Untuk PIN, dilakukan lewat pengintipan dengan kamera tersembunyi.
Modus kedua:
Pelaku melakukan cara supaya kartu bisa tertahan di dalam. Setelah kartu tertahan, di ATM tersebut pelaku menempelkan stiker palsu yang bertuliskan hotline operator bank tersebut di mesin ATM. Tujuannya, agar korban bisa menghubungi nomor tersebut.
"Dari situ, mereka yang dihubungi maksudnya hotline palsu tersebut akan meminta data, nama ibu, dan akhirnya pada nomor PIN korban," ujar Edward.
Modus ketiga:
Pelaku menggunakan alat penjepit kartu yang digunakan di ATM.
"Begitu kartu masuk, kartu tidak bisa keluar. Nah saat kebingungan, pelaku akan menghampiri korban dan meminta untuk menghubungi nomor 14000 dengan pemberitahuan itu, nanti akan ada operator gadungan yang mengangkat dan meminta data," papar dia.
Modus keempat:
Pelaku menjual data kepada pelaku lain dengan harga Rp 1 juta.
Kerugian Terbesar
Dalam kesempatan itu, Edward mengatakan, laporan kerugian terbanyak ada di bank besar yang berlokasi di Bali, Kalimantan, dan Jakarta.
"Bahkan nasabahnya ada dari warga negara asing. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 5 miliar," kata Edward.
Suatu tim terorganisir penjahat yang memasang peralatan pada ATM bank yang sah untuk tujuan mencuri nomor kartu ATM dan PIN. Peralatan ini dipasang tersamar agar terlihat seperti ATM normal. Peralatan tersebut dipasang paling tidak di dua daerah berbeda : 1)Di depan Slot pemasukan kartu yang digunakan untuk mencuri
......Nomer kartu ATM.
......Sebuah "Skimmer" ditempelkan ke depan slot kartu ATM
......normal yang dapat membaca nomor kartu
......ATM dan mengirimkan sinyal ke penjahat yang duduk di
......dekatnya. 2)Di daerah tertentu (kamera) yang digunakan untuk mencuri PIN.
......Kamera nirkabel disamarkan agar terlihat seperti pemegang
......selebaran dan dipasang dalam posisi untuk
......melihat PIN ATM entri.
Pencuri menggunakan nomor kartu dan PIN untuk menarik dari berbagai account dalam waktu yang sangat singkat secara langsung dari ATM bank.
Jika anda melihat hal seperti ini (lihat Gambar), jangan gunakan ATM dan segera melaporkannya ke bank dengan menggunakan nomor lewat operator penerangan dari Telkom.
Peralatan yang ditempelkan di depan slot kartu ATM.
Peralatan Scam sudah terpasang memutupi slot ATM bank.
Kamera Pembaca PIN yang diletakkan ditempat selebaran yang tersembunyi.
Kamera siap untuk menangkap PIN dengan melihat ke bawah pada keypad saat Anda memasukkan PIN.
JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan dana talangan atau bail out pada Bank Century, yang kini menjadi Bank Mutiara, sebesar Rp 6,7 triliun, sebenarnya mudah diselidiki. Caranya, dengan membuka semua pembukuan bank itu dan menginvestigasinya.
”DPR dapat memperoleh data itu sebab Bank Mutiara sekarang adalah badan usaha milik negara (BUMN). Milik rakyat. Namun, saat saya menjadi Menko Ekuin, tak boleh lihat pembukuan BUMN. Sampai di mana DPR punya hak untuk melihat (Bank Century) miliknya sendiri?” tanya pengamat ekonomi, Kwik Kian Gie, di Jakarta, Rabu (20/1/2010) malam.
Kwik bersama pengamat ekonomi Christianto Wibisono, semalam, menjadi saksi ahli Panitia Khusus (Pansus) DPR tentang Hak Angket Bank Century. Siang harinya, Pansus mendengarkan kesaksian mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji.
Saat Susno bersaksi, dua mahasiswa di balkon ruang rapat pansus sempat berteriak, ”Tangkap maling Century.” Kesaksian Susno juga diisi perdebatan antaranggota Pansus soal etika di antara mereka.
Susno datang dengan memakai seragam polisi. Di Tangerang, Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri menyatakan, tak mempermasalahkan kehadiran Susno di Pansus.
Tidak sulit
Susno mengatakan, bukan hal sulit untuk mengetahui aliran dana talangan di Bank Century. Setiap aliran uang pasti ada datanya dan dicatat.
”Butuh berapa lama untuk mengetahui aliran dana itu?” tanya Hendrawan Supratikno, anggota Pansus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia menjawab, ”Panggil saja. Uangnya berapa? Dicatat atau tidak.”
Mendengar ini, Hendrawan lalu meminta Pansus memanggil Montir, nasabah Bank Century di Makassar, untuk bersaksi karena rekeningnya tiba-tiba menjadi Rp 33 miliar. Turut diundang, sopir taksi di Ciputat, Tangerang, yang rekeningnya menjadi ratusan miliar. ”Kita ingin tahu, peristiwa itu kecelakan atau by design?” katanya.
Bambang Soesatyo, anggota Pansus dari Fraksi Partai Golkar, menambahkan, perlu juga turut dipanggil dua pimpinan cabang Bank Century di Makassar serta Ciputat dan polisi yang mengusut kasus itu.
Menurut Bambang, kepentingan dalam bail out juga perlu diketahui karena, pada 3 Juni 2009, pemegang saham Bank Century, yaitu Hesham al Warraq dan Rafat Ali Rizvi yang kini di Singapura, mengirimkan surat kepada Susno. Mereka menyatakan siap membayar biaya yang dipakai untuk menyelamatkan Bank itu.
”Mengapa surat itu tak ditanggapi? Bahkan, pada 24 Juli 2009, Lembaga Penjaminan Simpanan mengucurkan lagi lebih dari Rp 600 miliar ke Bank Century. Jika surat itu ditanggapi, pansus mungkin tidak dibutuhkan,” ujar Bambang.
Susno membenarkan menerima surat yang disebut Bambang. ”Namun, saya merasa tak berhak. Surat itu saya kirimkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani,” katanya. ”Di mana menyerahkannya?” tanya Bambang. Susno pun menjawab, ”Di rapat, di sana juga ada Kepala Polri.”
Benny K Harman, anggota Pansus dari Fraksi Partai Demokrat, menanyakan keaslian surat itu. ”Yang mengirimkan adalah pengacaranya,” kata Susno.
Menurut Susno, Hesham dan Rafat ingin mengembalikan uang itu sebab kartu trufnya dipegang Pemerintah Indonesia. ”Mereka enggak bisa keluar dari Singapura karena red notice-nya sudah ada. Uang mereka juga dibekukan. Di Swiss ada 220 juta dollar Amerika Serikat (AS). Bank Century ingin mengambil uang itu, juga Robert Tantular dan Hesham. Pemerintah juga ingin membekukannya. Akhirnya, Bank Swiss menyerahkan uang ke pengadilan. Singapura juga memberi tahu ada rekening Robert lebih dari 14 juta dollar AS. Minggu depan, Australia, Singapura, dan Hongkong datang ke Indonesia membicarakan kasus ini,” paparnya.
Susno juga menyatakan, menangkap Robert pada 25 November 2008 karena ada perintah dari Kepala Polri yang mendapat perintah dari Wakil Presiden M Jusuf Kalla. Namun, sebelumnya, dia mengaku sudah mengumpulkan informasi tentang Bank Century. Diduga ada sejumlah kejahatan yang dilakukan pengelolanya.
Saat memerintahkan anggotanya menangkap Robert, Susno ke Bank Indonesia (BI) dan bertemu Siti Fadjrijah, Deputi Gubernur BI. Susno ingin meminta data dan melaporkan akan menangkap Robert. ”Ia (Siti Fadjrijah) bilang, Pak Susno apa cukup buktinya? Kalau menurut kami, belum,” tutur Susno.
Susno menjawab, ia memiliki bukti awal dan akan lengkap jika Robert ditangkap. Jika tidak terbukti, Robert dapat dibebaskan dalam 1 x 24 jam. ”Kalau BI tidak membuat laporan, kami akan menangkap Robert dengan formulir model A, yaitu dari fakta di lapangan. Lagi pula, untuk menangkap Robert, bukan delik aduan.” papar Susno.
Saat di BI itu, Susno mendapat kabar Robert tertangkap. Hari itu BI membuat laporan atas Robert. Namun, BI mulai mengalirkan data pada 27 November 2008.
Andi Rahmat, anggota Pansus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, menjelaskan, pada 20 November 2008 BI minta pencegahan terhadap Robert kepada Menkeu karena diduga melakukan kejahatan perbankan. Namun, pada 22 November 2008 Robert ke Singapura dan esoknya pulang ke Indonesia.
Yopie Hidayat, Juru Bicara Wakil Presiden Boediono, yang juga mantan Gubernur BI, meminta keterangan Boediono di Pansus jangan dipertentangkan dengan Susno. Keduanya saling melengkapi. (NWO/HAR/PIN)
Cara Meningkatkan Traffic Pengunjung dan Popularity Web Baca tutorialnya Klik disini-1 dan disini-2 *************************************** Down Load Area ***************************************
Dollar gratis dari Program PPL (Pay Per Lead) milik Justin Michie Pendaftaran 7 Juli s/d 7 Agustus 2009. Daftar gratis! dan ajak per orang =$1 Dibatasi 100.000 orang saja. Biasanya program spt ini banyak peminatnya. ayo klik di sini dan ajak teman2mu ikut klik Lihat keterangan Account Profile