Sabtu, 19 Juni 2010
Mengapa Berbisnis Online?
Kenapa tidak menggeluti bisnis offline (bisnis jual pulsa, yang sejenisnya) ?
Atau kenapa tidak fokus berkarir saja di kantor?
Hmm... pertanyaan yang menggelitik..
Anda ingin tahu jawabannya?
Well, jawaban nya sederhana saja :
1) Bisnis online bisa saya lakukan dari mana pun.
....Entah dari warnet, entah dari kampus, entah dari rumah.
....Sedangkan bisnis offline harus dilakukan di kantor, toko, dan tempat yang sudah fixed.
....Dengan bisnis online, “kantor” yang mendatangi saya,
....dengan bisnis offline, saya yang mendatangi kantor.
2) Bisnis online itu mudah,
....Cukup dengan duduk, ketak-ketik, dan selesailah sudah.
....Sambil nonton TV & minum teh manis yg hangat, nikmat sekali.
3) bisnis online BESAR sekali incomenya!
....See? Inilah nikmatnya bisnis online.
....Anda bisa melesat tinggi hanya dalam waktu singkat, asal tahu caranya.
....Tidak perlu bertahun-tahun bekerja,
....jika Anda tekun hanya dalam beberapa bulan sudah dapat terasa manisnya buah berbisnis online.
....Tidak perlu pintar matematika, fisika kimia, hanya perlu tahu caranya & tekun menjalankannya.
....So bukan saya ga bisa Matematika lho..... justru saya termasuk mahir di bidang Matematika.
4) Modal relatif kecil
.....Ya betul, kecil. Tidak perlu menggunakan toko yang modalnya bisa ratusan juta.
.....Anda hanya perlu bermodalkan semangat belajar, dan sebuah komputer dengan akses internet.
So... klik aj ini!!!
Sabtu, 12 Juni 2010
Apakah saat ini Anda bekerja ? Atau berbisnis ?
Jika Anda bekerja CUKUPKAH :
1) penghasilan Anda untuk mewujudkan semua impian...?
Jika Anda adalah pebisnis/pedagang:
1) Selama menjalankan usaha, CUKUPKAH waktu Anda untuk keluarga dan kerabat...?
2) Bisakah Anda menjamin bahwa akan produktif dalam jangka waktu yang lama...?
3) Adakah jaminan bahwa usaha Anda akan selamanya berjalan lancar...?
4) Seimbangkah keuntungan yang Anda peroleh dengan jerih payah dan
....waktu untuk keluarga/kerabat yang telah dikorbankan...?
Saya yakin bahwa jawaban dari itu semua adalah "TIDAK"
Oleh karena itu (tanpa perlu berpanjang lebar),
coba ikutilah langkah saya untuk
mendapatkan jawaban "YA" atas semua pertanyaan di atas.
Artinya semua pertanyaan di atas bisa dipenuhi tanpa perlu :
1) MENGORBANKAN BANYAK WAKTU UNTUK KELUARGA
2) MODAL YANG BESAR
3) KEAHLIAN
Lihatlah metode yang sedang saya jalankan saat ini klik disini
Sabtu, 23 Januari 2010
Waspadai 4 Modus Pembobolan Rekening
Pelaku menggunakan skimmer, menempel stiker hotline palsu, menjepit kartu ATM hingga menjual data.
4 Modus pembobolan rekening itu disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (
Modus pertama:
Pelaku melakukan cara untuk mengetahui data kartu ATM dan kartu kredit dengan menggunakan skimmer. Untuk PIN, dilakukan lewat pengintipan dengan kamera tersembunyi.
Modus kedua:
Pelaku melakukan cara supaya kartu bisa tertahan di dalam. Setelah kartu tertahan, di ATM tersebut pelaku menempelkan stiker palsu yang bertuliskan hotline operator bank tersebut di mesin ATM. Tujuannya, agar korban bisa menghubungi nomor tersebut.
"Dari situ, mereka yang dihubungi maksudnya hotline palsu tersebut akan meminta data, nama ibu, dan akhirnya pada nomor PIN korban," ujar Edward.
Modus ketiga:
Pelaku menggunakan alat penjepit kartu yang digunakan di ATM.
"Begitu kartu masuk, kartu tidak bisa keluar. Nah saat kebingungan, pelaku akan menghampiri korban dan meminta untuk menghubungi nomor 14000 dengan pemberitahuan itu, nanti akan ada operator gadungan yang mengangkat dan meminta data," papar dia.
Modus keempat:
Pelaku menjual data kepada pelaku lain dengan harga Rp 1 juta.
Kerugian Terbesar
Dalam kesempatan itu, Edward mengatakan, laporan kerugian terbanyak ada di bank besar yang berlokasi di
"Bahkan nasabahnya ada dari warga negara asing. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 5 miliar," kata Edward.
Dikutip dari detikcom - Minggu, 24 Januari
Jumat, 22 Januari 2010
ATM Scam
Suatu tim terorganisir penjahat yang memasang peralatan pada ATM bank yang sah untuk tujuan mencuri nomor kartu ATM dan PIN.
Peralatan tersebut dipasang paling tidak di dua daerah berbeda :
1) Di depan Slot pemasukan kartu yang digunakan untuk mencuri
......Nomer kartu ATM
......Sebuah "Skimmer" ditempelkan ke depan slot kartu ATM
......normal yang dapat membaca
......ATM dan mengirimkan sinyal ke penjahat yang duduk di
......dekatnya.
2) Di daerah tertentu (kamera) yang digunakan untuk mencuri PIN.
......Kamera nirkabel disamarkan agar terlihat seperti pemegang
......selebaran dan dipasang dalam posisi untuk
......melihat PIN ATM entri.
Pencuri menggunakan nomor kartu dan PIN untuk menarik dari berbagai account dalam waktu yang sangat singkat secara langsung dari ATM bank.
Kamis, 21 Januari 2010
Rp 6,7 Triliun Mudah Dilacak
JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan dana talangan atau bail out pada Bank Century, yang kini menjadi Bank Mutiara, sebesar Rp 6,7 triliun, sebenarnya mudah diselidiki. Caranya, dengan membuka semua pembukuan bank itu dan menginvestigasinya.
”DPR dapat memperoleh data itu sebab Bank Mutiara sekarang adalah badan usaha milik negara (BUMN). Milik rakyat. Namun, saat saya menjadi Menko Ekuin, tak boleh lihat pembukuan BUMN. Sampai di mana DPR punya hak untuk melihat (Bank Century) miliknya sendiri?” tanya pengamat ekonomi, Kwik Kian Gie, di Jakarta, Rabu (
Kwik bersama pengamat ekonomi Christianto Wibisono, semalam, menjadi saksi ahli Panitia Khusus (Pansus) DPR tentang Hak Angket Bank Century. Siang harinya, Pansus mendengarkan kesaksian mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji.
Saat Susno bersaksi, dua mahasiswa di balkon ruang rapat pansus sempat berteriak, ”Tangkap maling Century.” Kesaksian Susno juga diisi perdebatan antaranggota Pansus soal etika di antara mereka.
Susno datang dengan memakai seragam polisi. Di Tangerang, Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri menyatakan, tak mempermasalahkan kehadiran Susno di Pansus.
Tidak sulit
Susno mengatakan, bukan hal sulit untuk mengetahui aliran dana talangan di Bank Century. Setiap aliran uang pasti ada datanya dan dicatat.
”Butuh berapa lama untuk mengetahui aliran dana itu?” tanya Hendrawan Supratikno, anggota Pansus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia menjawab, ”Panggil saja. Uangnya berapa? Dicatat atau tidak.”
Mendengar ini, Hendrawan lalu meminta Pansus memanggil Montir, nasabah Bank Century di Makassar, untuk bersaksi karena rekeningnya tiba-tiba menjadi Rp 33 miliar. Turut diundang, sopir taksi di Ciputat, Tangerang, yang rekeningnya menjadi ratusan miliar. ”Kita ingin tahu, peristiwa itu kecelakan atau by design?” katanya.
Bambang Soesatyo, anggota Pansus dari Fraksi Partai Golkar, menambahkan, perlu juga turut dipanggil dua pimpinan cabang Bank Century di Makassar serta Ciputat dan polisi yang mengusut kasus itu.
Menurut Bambang, kepentingan dalam bail out juga perlu diketahui karena, pada 3 Juni 2009, pemegang saham Bank Century, yaitu Hesham al Warraq dan Rafat Ali Rizvi yang kini di Singapura, mengirimkan surat kepada Susno. Mereka menyatakan siap membayar biaya yang dipakai untuk menyelamatkan Bank itu.
”Mengapa
Susno membenarkan menerima
Benny K Harman, anggota Pansus dari Fraksi Partai Demokrat, menanyakan keaslian
Menurut Susno, Hesham dan Rafat ingin mengembalikan uang itu sebab kartu trufnya dipegang Pemerintah
Susno juga menyatakan, menangkap Robert pada
Saat memerintahkan anggotanya menangkap Robert, Susno ke Bank Indonesia (BI) dan bertemu Siti Fadjrijah, Deputi Gubernur BI. Susno ingin meminta data dan melaporkan akan menangkap Robert. ”Ia (Siti Fadjrijah) bilang, Pak Susno apa cukup buktinya? Kalau menurut kami, belum,” tutur Susno.
Susno menjawab, ia memiliki bukti awal dan akan lengkap jika Robert ditangkap. Jika tidak terbukti, Robert dapat dibebaskan dalam 1 x 24 jam. ”Kalau BI tidak membuat laporan, kami akan menangkap Robert dengan formulir model A, yaitu dari fakta di lapangan. Lagi pula, untuk menangkap Robert, bukan delik aduan.” papar Susno.
Saat di BI itu, Susno mendapat kabar Robert tertangkap. Hari itu BI membuat laporan atas Robert. Namun, BI mulai mengalirkan data pada
Andi Rahmat, anggota Pansus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, menjelaskan, pada 20 November 2008 BI minta pencegahan terhadap Robert kepada Menkeu karena diduga melakukan kejahatan perbankan. Namun, pada 22 November 2008 Robert ke Singapura dan esoknya pulang ke
Yopie Hidayat, Juru Bicara Wakil Presiden Boediono, yang juga mantan Gubernur BI, meminta keterangan Boediono di Pansus jangan dipertentangkan dengan Susno. Keduanya saling melengkapi. (NWO/HAR/PIN)